Rabu, 09 September 2015

Bahwasahnya hanya aku.

Bahwasahnya hanya aku.


wanitaku...
wanitaku menjadi tinggi,
tinggi karena sesuatu hal yang membuat kehidupan nya berubah dan itu menundukkanku.

wanitaku...
wanitaku menjadi besar,
besar karena terisi serat serat yang membuat energi trampilnya menggecilkanku.

wanitaku...
wanitaku menjadi bangga,
bangga dengan perhatian yang datang dari keberanian dan ternyata mencaci makiku.

wanitaku....
wanitaku menjadi tegar,
tegar karena kesabaran yang terlampau banyak menyebarkan kesakitan dan itu melumpuhkanku.

wanitaku...
wanitaku menjadi buta,
buta  karena keindahan yang begitu sempurna tak dapat terwujud dan itu menggelapkan mataku.

wanitaku...
wanitaku menjadi hebat,
hebat karena kepandaian mengolah setiap pemikiran yang handal dan itu semua membiasakanku.

wanitaku...
wanitaku menjadi dirinya sendiri,
dirinya sendiri karena tak mampu lagi mengimbangi mereka dan menjadikan diriku untuk dirinya.

wanitaku...
wanitaku menjadi lemah,
lemah karena semuanya tak ada lagi dan itu tujuan mereka untuk kekuatanku.



belajar dari setiap apa yang didengar, dirasakan, dialami, dan dilakukan 
serta belajar dari rasa pecundang pecundang sejati yang berrkeliaran dalam diri yang pada dasarnya benar.
ironisnya semua hal tersebut sangat lugas, dan terjadi kapan saja.

hanya aku, mereka, dia yang sebenarnya tau tentangmu.